Tentang Kita yang Pernah Bahagia Bersama
Sunday, August 25, 2019
Add Comment
Kita pernah begitu dekat, sebelum akhirnya kenyataan membuat kita bersekat.
Ada yang berubah. Ada yang tak lagi sama. Tiba-tiba semua terasa berbeda. Tiba-tiba semua terasa asing. Kamu, tidak lagi menjadi sosok yang kukenali. Tatap mata yang dulu terasa hangat kini menghilang entah kemana. Kamu hadir seolah membawa sejuta harap. Kini, kepergianmu hanyalah mematikan harap. Sejak mengenalmu, aku semakin yakin bahwa cinta adalah permainan yang menyakitkan.
Dulu, aku tidak pernah berpikir akan menjatuhkan hati padamu. Seseorang yang keras sekaligus berhati lembut. Seorang yang tertutup yang sedikit demi sedikit mulai membuka diri; menceritakan tentang mimpi, cita, keinginan serta harapanmu. Seseorang yang mampu membuatku tersenyum tiap kali kamu berada di sampingku.
Seseorang yang selalu terlihat damai ketika memetik gitar. Seseorang yang masih kusemogakan meski dalam ketidakmungkinan. Apapun tentang kamu, berhasil mengunci seluruh perhatianku. Segala tentang kamu, masih menjadi alasan dibalik senyum, bahagia, dan kecewaku.
Kita pernah begitu dekat, sebelum akhirnya kenyataan membuat kita bersekat. Kita pernah berbagi mimpi, sebelum akhirnya kamu memutuskan untuk pergi. Tanpa kata perpisahan, tanpa ucapan selamat tinggal. Kamu memilih mengakhiri kisah sendiri tanpa mempedulikan akan ada hati yang tersakiti. Kamu mulai melangkahkan kaki disaat aku terlanjur melabuhkan hati. Dan kamu, menutup rapat cerita yang pernah kita mulai berdua.
Everything happens for a reason. Termasuk sebuah pertemuan. Begitupun pertemuan denganmu. Kamu mengajariku satu hal, ketika kita berharap sangat dalam artinya kita harus siap kecewa sangat dalam pula. Ketika kita mencintai seseorang artinya kita mempertaruhkan hati untuk siap terluka. Karena dalam cinta, tidak ada jaminan untuk tidak tersakiti atau menyakiti, terluka ataupun melukai. Tidak ada yang salah memang, karena kita tidak bisa menentukan kapan dan pada siapa hati kita akan tertuju.
0 Response to "Tentang Kita yang Pernah Bahagia Bersama"
Post a Comment